Bawang Sabrang untuk Kanker Payudara - Bawang sabrang (Eleutherine americana Merr) ini tumbuh hampir di setiap daerah di Indonesia seperti di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Tanaman ini tumbuh di daerah pegunungan pada ketinggian sekitar 600-2000 meter di atas permukaan laut.
''Di Kaliurang ada banyak tumbuh tanaman ini dan biasanya untuk pakan ternak,'' kata pimpinan Pembibitan dan Penjualan Tanaman Obat Merapi Farma, di Pakem, Sleman, Yogyakarta, Sidik Raharjo.
Di Sumatera dan Kalimantan bawang sabrang ini disebut bawang dayak.
Bagian yang ditanam adalah umbinya dan yang bermanfaat sebagai obat kanker payudara juga umbinya. Selain itu, daunnya juga dapat bermanfaat sebagai pelancar air susu ibu (ASI). Bentuk dan warna umbi bawang sabrang mirip dengan bawang merah.
Daun bawang sabrang membentuk rumpun, termasuk tanaman perdu. Dalam waktu enam bulan umbi sudah bisa diambil dengan tinggi sekitar 20-40 sentimeter, lebar sekitar 1,5-3 sentimeter.
Di dalam referensi buku Tanaman Obat Indonesia (TOI) disebutkan, kandungan bawang sabrang ini hanya polifenol dan tanin. Dan, di dalam buku TOI khasiat bawang sabrang untuk urus-urus dan sembelit.
''Tapi, pernah ada seorang wanita penderita kanker payudara yang membeli tanaman bawang sabrang ke sini. Dia disuruh oleh seorang pengobat alternatif untuk memakan umbi bawang sabrang tiga kali sehari, masing-masing dua umbi dengan cara dikunyah. Jadi, sehari dia mengonsumsi enam umbi. Kata wanita tadi, setelah selama dua bulan mengonsumsi umbi bawang sabrang, kanker payudaranya sembuh,'' ungkap Sidik.
Agar khasiatnya lebih cepat dirasakan bawang sabrang ini ditambah dengan campuran umbi daun dewa, keladi tikus, kencur, mahkota dewa, pegagan, temu mangga, temuwalak, kumis kucing, sambiloto, dan kemladean. Dari semua itu kandungan terbanyaknya adalah bawang sabrang. Bahan-bahan tersebut direbus.
Dari pengalaman salah seorang yang pernah mengonsumsi ramuan tanaman obat untuk kanker payudara buatan Sidik, dalam waktu sebulan kanker payudaranya sembuh dan telah diperkuat dengan hasil laboratorium. Padahal waktu pertama kali mengonsumsi ramuan tersebut, kanker payudaranya sudah stadium III.
Sidik menyarankan, bila mengonsumsi tanaman obat tidak hanya satu jenis namun yang lengkap. Seperti untuk obat kanker payudara, sebaiknya tidak hanya mengonsumsi bawang sabrang karena kemungkinan bawang sabrang ini bisa menyebabkan sakit pada lambung. Karena itu, bawang sabrang tadi ditambah temulawak supaya lambung tidak sakit.
Di samping itu, kata Sidik, bagi penderita kanker inti pengobatannya adalah bagaimana supaya daya tahan tubuhnya kuat. Salah satunya tidur harus normal. Karena itu, supaya tidur normal bawang sabrang ditambah pegagan. Sedangkan sambiloto menghambat perkembangan virus dalam darah. Mahkota dewa secara empirik bisa sebagai antikanker. Supaya berefek cepat, mahkota dewa harus ditambah dengan keladi tikus yang juga untuk antikanker, pegagan, sambiloto, dan kemladean.
( nri )